Karakterisasi Ekstrak Sambiloto (Andrographis panicullata Burn (f) Ness) dan Pegagan (Centella asiatica (l) Urban)

Characterization Extract Sambiloto (Andrographis panicullata Burn (f) Ness) and Pegagan (Centella asiatica (l) Urban)

Authors

  • Arman Rusman Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman Author
  • Agung Endro Nugroho Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Author
  • Suwijiyo Pramono Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Author
  • Herman Herman Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Muhammad Faisal Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Junaidin Junaidin Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Haeruddin Haeruddin Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/jsk.v5i2.p164-171

Keywords:

Sambiloto, Pegagan, Ekstrak, Karakterisasi

Abstract

Sambiloto (Andrographis panicullata Burn (f) Ness) dan Pegagan (Centella asiatica (l) Urban) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Secara tradisional tanaman ini digunakan sebagai obat diantaranya gigitan serangga dan ular berbisa, disentri, kencing manis, penyakit kelamin, radang usus buntu, darah kotor, eksema, radang tonsil, borok dan keracunan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi dari ekstrak sambiloto dan pegagan yang diperoleh dari Desa Girimulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo yang meliputi rendemen, susut penegringan, profil KLT, kadar senyawa aktif, dan kadar flavonoid total. Metode karakterisasi ekstrak mengikuti panduan yang tertulis dalam famakope herbal Indonesia (FHI). Hasil penelitian menunjukan ekstrak sambiloto dan pegagan diperoleh data sebagai berikut: nilai rendemen ekstrak sambiloto 18,9 % dan pegagan 21,7%, pemeriksaan organoleptik data yang diperoleh sesuai dengan standar FHI, nilai susut pengeringan sambiloto 7,85±0,60% dan pegagan 15,15±0,42%, analisis kualitatif ekstrak sambiloto dan pegagan memiliki nilai rf yang sama dengan senyawa penanda yakni andrografolid untuk sambiloto dan asiaticosida untuk pegagan, pengukuran kadar andrografolid pada ekstrak sambiloto menunjukan nilai 32,56±4,56% dan kadar asiaticosida pada ekstrak pegagan menunjukan nilai 15,01±1,69%. Hasil tersebut menunjukan bahwa ekstrak sambiloto dan pegagan yang diambil dari Desa Girimulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo sesuai dengan standar yang tertulis dalam farmakope herbal Indonesia (FHI).

References

Benoy, G.K., Animesh, D.K., Aninda, M., Priyanka, D.K., dan Sandip, H., 2012. An overview on Andrographis paniculata (Burm. F.) Nees. Int. J. Res. Ayur. Pharm, 3: 752–762.

Rahayu, M. dan Setyowati, F.M., 1996. Etnobotani sambiloto, pemanfaatannya sebagai bahan obat tradisional. Warta Tumbuhan Obat Indonesia, 3: .

Abu-Ghefreh, A.A., Canatan, H., dan Ezeamuzie, C.I., 2009. In vitro and in vivo anti-inflammatory effects of andrographolide. International Immunopharmacology, 9: 313–318.

Jamil, S.S., Nizami, Q., dan Salam, M., 2007. Centella asiatica (Linn.) Urban óA Review. Natural Product Radiance, 6(2): 158–170.

Orhan, I.E., 2012. Centella asiatica (L.) Urban: From Traditional Medicine to Modern Medicine with Neuroprotective Potential. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2012: 1–8.

Badan POM RI, 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen Direktorat Obat Asli Indonesia.

Emran, T.B., Dutta, M., Uddin, M.M.N., Nath, A.K., dan Uddin, M.Z., 2016. Antidiabetic potential of the leaf extract of Centella asiatica in alloxaninduced diabetic rats. Jahangirnagar University Journal of Biological Sciences, 4: 51–59.

Chauhan, P.K., Pandey, I.P., dan Dhatwalia, V.K., 2010a. Evaluation of the anti-diabetic effect of ethanolic and methanolic extracts of Centella asiatica leaves extract on alloxan induced diabetic rats. Adv Biol Res, 4: 27–30

Zhang, L., Li, H., Gong, X., Luo, F., Wang, B., Hu, N., dkk., 2010. Protective effects of Asiaticoside on acute liver injury induced by lipopolysaccharide/D-galactosamine in mice. Phytomedicine, 17: 811–819.

DEPKES RI, 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Ariastuti, R., 2017. 'Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Terpurifikasi Herba Pegagan (Centela asiatica)(I.) Urban) dan Herba Sambiloto (Andrographis paniculata) (burm.f) Ness) pada Tikus Diabetes Mellitus Tipe 2 Defisiensi Insulin', , Tesis, . Universitas Gadjah Mada, Fakultas Farmasi

Maleš, Ž. dan Medi?-Šari?, M., 2001. Optimization of TLC analysis of flavonoids and phenolic acids of Helleborus atrorubens Waldst. et Kit. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis, 24: 353–359.

Kumar, S. dan Pandey, A.K., 2013. Chemistry and Biological Activities of Flavonoids: An Overview. The Scientific World Journal, 2013: 1–16

Published

2025-01-14

How to Cite

Karakterisasi Ekstrak Sambiloto (Andrographis panicullata Burn (f) Ness) dan Pegagan (Centella asiatica (l) Urban): Characterization Extract Sambiloto (Andrographis panicullata Burn (f) Ness) and Pegagan (Centella asiatica (l) Urban). (2025). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 5(2), 164-171. https://doi.org/10.30872/jsk.v5i2.p164-171

Most read articles by the same author(s)