Profil Pengobatan dan DRP’S pada Pasien Ganguan Lambung (Dyspepsia, Gastritis, Peptic Ulcer) Di RSUD Samarinda

Authors

  • Wahyu Widayat Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Iffah Karina Ghassani Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Laode Rijai Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author

Keywords:

Dyspepsia, Gastritis, Peptic Ulcer Disease, DRP’s

Abstract

Lambung merupakan organ pencernaan yang terletak setelah esofagus dan sebelum duodenum yang memiliki fungsi dalam proses anabolisme makanan. Gangguan lambung dapat disebabkan oleh infeksi Helicobacteria pylori, pola makan, stres, dan efek samping dari obat NSAID dengan jumlah populasi penderita meningkat setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa gambaran mengenai karakteristik dan pola pengobatan di RSUD Samarinda pada pasien yang mengalami gangguan lambung serta profil DRP’s nya. Metode penelitian yang digunakan yaitu non eksperimental. Data yang di peroleh diambil secara prospektif dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu incidental sampling. Populasi penelitian ini adalah pasien yang mengalami gangguan lambung (dyspepsia, gastritis, petic ulcer disease) yang sedang menjalani terapi di RSUD Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mengalami gangguan lambungdi dominasi oleh perempuan 55,7%, pada kelompok usia lansia awal 46-55 tahun 36,5%, pendidikan terakhir adalah SD 40,4%, pekerjaan wiraswasta 36,5%, mengonsumsi obat NSAID 59,6%, dan merokok 65,2%. Pasien dengan pola makan sering mengonsumsi makanan pedas 82,7%, mengonsumsi kopi 53,8%, dan makan tidak teratur 17,3%. Pola pengobatan yang diberikan saat di Rumah Sakit adalah pola pengobatan 1 yaitu 36,5%, pola pengobatan 4 sebesar 57,7% dan pola pengobatan 13 sebesar 5,8%. Dugaan terhadap profil DRP’s adalah interaksi obat moderate 80,6% dan interaksi obat minor 12,8%. Ada indikasi tidak mendapatkan terapi sebanyak 23% dan mendapatkan terapi tanpa indikasi sebanyak 5,7%. Pasien yang mengonsumsi Herbal dari kunyit dan temulawak sebanyak 65,4%.

References

[1]. Dipiro, J,T. et al. 2008. Pharmacotherapy: A Phatophysiological approach Seventh Edition. Mc Graq Hill Companie.

[2]. Misnadiarly. 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna Gastritis (Dyspepsia atau Maag). Pustaka Populer OBDA. Jakarta.

[3]. Setiawati, A. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Fakultas UI. Jakarta

[4]. Ariefiany, Deassy dkk. 2014. Analisis Gambaran Hispatologi Gastritis Kronik dengan dan Tanpa Bakteri H.pylori Menurut Sistem Sidney. Majalah Patologi Volume 23 Nomor 2.

[5]. Sunaryo, 2006. Psikologi Untuk Keperawatan. EGC. Jakarta.

[6]. Lisdiana, 2012. Regulasi Kortisol Pada Kondisi Stres dan Addiction. Jurnal Biosantifika volume 4 nomor 1.

[7]. Cholifatun. 2015. Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Dengan Wasting Dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin. Media Gizi Indonesia Volume 10 No 1.

[8]. Prasetyo, Danang. 2015. Hubungan Antara Stres Dengan Kejadian Gastritis di Klinik Dhanang Husada Sukoharjo. Program Studi Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta. Surakarta.

[9]. Nikose, Sunil. 2015. Gastrointestinal Adverse Effects due to Use of Non-Steroidal AntiInflammatory Drugs (NSAIDs) in Non-Traumatic Painful Musculoskeletal Disorders. Journal of Gastrointestinal & Digestive System Volume 5 Issue 6.

[10]. Syarif, Amir dkk. 2013. Farmakologi dan Terapi Edisi 5 (cetak ulang dengan tambahan). FKUI. Jakarta.

[11]. Ardian, Ratu. 2013. Penyakit Hati lambung Usus Ambeien. Nuha Medika. Yogyakarta.

[12]. Sediaoetama, Djaeni. 2010. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta.

[13]. Teng, philip dkk. 2013. Gambaran Histopatologi Lambung Tikus Wistar yang Diberi Cabe Rawit. Jurnal e-Biomedik Volume 1 Nomor 3.

[14]. Anwar, F. 2009. Makan Tepat Badan Sehat. Mizan Media Utama. Jakarta.

[15]. Song, Young Rim. 2015. Proton Pump Inhibitors For Prevention Of Upper Gastrointestinal Bleeding In Patients Undergoing Dialysis. World Journal Gastroenterology Volume 21 Issue 16.

[16]. Sudoyo, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI Jilid 1-3. Balai Penerbit FKUI. Jakarta

[17]. Kho, dragon. 2010. Diagnosis dan Tata Laksana Terkini Infeksi Helicobacter pylori. Majalah Kedokteran Indonesia Volume 60 Nomor 8.

[18]. Bailie, G R et al. 2004. Medfacts Pocket Guide of Drug Interaction Second Edition. Bone Care International Nephrology Pharmacy Associated. Middleton.

[19]. Claire L Preston. 2011. Stockley’s Drug Interactions 11 Edition. Pharmaceutical Press. United States.

[20]. Aberg, Judith A. 2009. Drug Information Handbook. Lexi Companie. America

[21]. Bintari, GS. 2013. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) as Gastroprotector of Mucosal Cell Damage. Medical Faculty of Lampung University. Lampung.

[22]. Dong Chan. 2005. Curcuma longa extract protects against gastric ulcers by blocking H 2 histamine receptors. Biological and Pharmaceutical Bulletin Volume 28 Number 12.

Published

2024-11-14

How to Cite

Profil Pengobatan dan DRP’S pada Pasien Ganguan Lambung (Dyspepsia, Gastritis, Peptic Ulcer) Di RSUD Samarinda. (2024). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 1(10), 539-547. https://jsk.ff.unmul.ac.id/index.php/JSK/article/view/112

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3