Potensi Interaksi Polifarmasi Pasien Jantung Koroner (PJK) di Rumah Sakit I.A. Moeis Samarinda

Polypharmacy Potential Interactions in Coronary Heart (CHD) Patients at I.A. Moeis Hospital, Samarinda

Penulis

  • Melenia Saputri Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, Indonesia Penulis https://orcid.org/0009-0001-6044-3052
  • Sinta Ratna Dewi Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, Indonesia Penulis

Kata Kunci:

Jantung, Poliklinik, Interaksi Obat, Penyakit Penyerta, Polifarmasi

Abstrak

Kondisi jantung mengalami perubahan disebut Penyakit Jantung Koroner yaitu, terjadinya perubahan sel-sel tubuh yang mendorong kerja organ. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, penyakit jantung koroner di Indonesia sebesar 1,5% atau diperkirakan menjadi 883.447 orang dan untuk Kalimantan Timur sebesar 1,9% atau sebanyak 13.977 orang. Penggunaan obat yang banyak, sering terjadi pada pasien jantung koroner dengan tambahan penyakit penyerta yang mengharuskan dokter meresepkan obat lebih dari satu untuk mengatasi keluhan yang dialami pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui interaksi dari penggunaan obat pasien penyakit jantung koroner dan tambahan penyakit penyerta dengan adanya penelitian ini agar menjadi sumber informasi agar dapat meningkatkan profil pengobatan pada peresepan obat. Konsep dilakukan dengan metode pengumpulan data random sampling berupa pengambilan data resep pasien rawat jalan yang ada di poliklinik jantung selama 1 tahun yaitu pada bulan Januari – Desember 2021. Ditemukan 242 pasien, 59,1% laki-laki dan 40,9% perempuan. Penyakit penyerta tertinggi, dari 7 penyakit penyerta dengan pasien terbanyak adalah hipertensi berjumlah 122 dan disusul diabetes melitus 40 pasien. Interaksi obat terbanyak ditemukan pada obat clopidogrel dengan lansoprazole sebanyak 108, spironolakton dengan furosemide sebanyak 31, dan pada obat simvastatin dengan amlodipine sebanyak 26. Dengan kejadian interaksi obat sebanyak 218 dari 242 sampel.

Referensi

D. P. Utomo and M. Mesran, “Analisis Komparasi Metode Klasifikasi Data Mining dan Reduksi Atribut Pada Data Set Penyakit Jantung,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 4, no. 2, p. 437, 2020, doi: 10.30865/mib.v4i2.2080.

L. Ghani, M. D. Susilawati, and H. Novriani, “Faktor Risiko Dominan Penyakit Jantung Koroner di Indonesia,” Bul. Penelit. Kesehat., vol. 44, no. 3, pp. 153–164, 2016, doi: 10.22435/bpk.v44i3.5436.153-164.

Kementerian Kesehatan RI, “Laporan Riskesdas Provinsi Kalimantan Timur,” Lap. Provinsi Kalimantan Timur RISKESDAS 2018, pp. 61–65, 2018, [Online]. Available: https://drive.google.com/drive/folders/1XYHFQuKucZIwmCADX5ff1aDhfJgqzI-l.

DepKes, 616.98 Ind p, vol. 53, no. 9. 2017.

A. Hubungan et al., “Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product,” vol. 02, no. September, pp. 79–86, 2019.

A. N. Islamiyah, “Telaah Potensi Interaksi Obat Resep Polifarmasi Klinik Jantung pada Salah Satu Rumah Sakit di Bandung,” Kartika J. Ilm. Farm., vol. 8, no. 1, p. 25, 2021, doi: 10.26874/kjif.v8i1.283.

D. N. Putri, T. Kesumadewi, and A. Inayati, “Penerapan Breathing Exercise Untuk Menurunkan Tingkat Kelelahan ( Level Fatigue ) Pasien Jantung Koroner,” J. Cendikia Muda, vol. 2, no. 1, pp. 32–39, 2022, [Online]. Available: http://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/view/289.

R. Shoufiah, “Hubungan Faktor Resiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner,” Mahakam Nurs. J., vol. 1, no. 1, pp. 17–26, 2016.

A. Nuraeni, “Faktor yang Memengaruhi Kualitas Hidup Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner,” J. Keperawatan Padjadjaran, vol. v4, no. n2, pp. 107–116, 2016, doi: 10.24198/jkp.v4n2.1.

G. O. Munaiseche et al., “GAMBARAN EAR LOBE CREASE ( ELC ) PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DIPOLIKLINIK JANTUNG RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO TAHUN 2019 PENDAHULUAN World Health Organization ( WHO ) kardiovaskuler ( WHO , 2018 ). Kemenkes RI ( 2017 ) menyatakan bahwa di Indo,” vol. 8, no. 7, pp. 167–172, 2019.

J. Adondis, J. Mongi, G. Tiwow, and R. Palandi, “Studi Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Gagal Jantung Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Advent Manado,” Biofarmasetikal Trop., vol. 2, no. 2, pp. 124–135, 2019.

F. Ovi Amelia Agustin, “Kajian Interaksi Obat Berdasarkan Kategori Signifikansi Klinis Terhadap Pola Peresepan Pasien Rawat Jalan Di Apotek X Jambi,” e-SEHAD, Vol. 1, Nomor 1, Desember 2020, Hal 01-10, vol. 1, no. 1, pp. 1–10, 2020.

Hendera and S. Rahayu, “Interaksi Antar Obat Pada Peresepan Pasien Rawat Inap Pediatrik Rumah Sakit X Dengan Menggunakan Aplikasi Medscape,” J. Curr. Pharm. Sci., vol. 1, no. 2, pp. 75–80, 2018.

Unduhan

Diterbitkan

2023-04-30

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

Potensi Interaksi Polifarmasi Pasien Jantung Koroner (PJK) di Rumah Sakit I.A. Moeis Samarinda: Polypharmacy Potential Interactions in Coronary Heart (CHD) Patients at I.A. Moeis Hospital, Samarinda. (2023). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 5(2), 109-114. https://jsk.ff.unmul.ac.id/index.php/JSK/article/view/603