Analisis Kualitas Kimia dan Fisika Sediaan Pulveres Antibiotika dan Kortikosteroid di Klinik "X" Kota Sukoharjo

Authors

  • Nur Anggreini Dwi Sasangka Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi, Surakarta, Indonesia Author
  • Avianti Eka Dewi Aditya Purwaningsih Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Setiabudi, Surakarta, Indonesia Author
  • Dian Marlina Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi, Surakarta, Indonesia Author

Keywords:

antibiotika, inkompatibilitas, kortikosteroid, pulveres

Abstract

Farmasis memiliki salah tugas yaitu dispensing sediaan non steril dengan membuat sediaan pulveres. Pembuatan sediaan pulveres tidak lepas dari risiko medication error yang disebabkan adanya inkompatibilitas. Penelitian bertujuan mengetahui inkompatibilitas sediaan pulveres antibiotika dengan kortikosteroid. Penelitian ini merupakan eksperimental, sampel yang digunakan adalah campuran antibiotika dan kortikosteroid dalam bentuk pulveres. Antibiotika yang digunakan yaitu amoksisilin, sefixim, dan sefadroksil, sedangkan kortikosteroid yang digunakan yaitu dexametason dan metilprednisolon. Penelitian dilakukan dilaboratorium Universitas Setia Budi, dengan melihat organoleptis, uji kelembaban, dan uji kadar zat aktif dengan menggunakan instrument spektofotometer UV. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan persentase. Penelitian ini berdasarkan peresepan sediaan pulveres anak di klinik X di Sukoharjo yang sebagian besar resep antibiotika dengan kortikosteroid. Eksperimen dilakukan sesuai dengan uji literature dan didapatkan tidak ada perubahan secara organoleptik ketika sediaan tablet digerus. Hasil uji kelembaban menunjukkan bahwa amoksisilin memiliki sifat higroskopis yang menyebabkan serbuk menjadi lembab. Pulveres amoksisilin dengan kortikosteroid memiliki kadar kelembapan yang tinggi. Pulveres sefiksim dengan atau tanpa kombinasi kortokisteroid juga memiliki kadar kelembapan tinggi. Kadar kelembapan yang diperbolehkan yaitu < 5%. Hasil uji menunjukkan adanya perbedaan nilai absorbansi antara antibiotik dalam bentuk tunggal dengan kombinasi antibiotika dan kortikosteroid.

References

Widyaswari R, Wiedyaningsih C. Evaluasi profil peresepan obat racikan dan ketersediaan formula obat untuk anak di Puskesmas Provinsi DIY, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Maj Farm. 2012;8(3):228.

Ganchimeg Togoobaatar et al.,2010. Survey of non-prescribed

Azis, Abdul Latief. 2006. “Penggunaan Kortikosteroid Di Klinik (The Use of Corticosteroid in Clinics).” FK Unair/RSUD Dr Soetomo. Surabaya.

Suherman, S. .. &. Ascobat p. 2007. Farmakologi Dan Terapi. 5th ed. Jakarta: Gaya Baru.

Dwijayanti, U.S., Sylvi, I., Eko,S., 2016. Profil Kompatibilitas Sediaan Obat Intravena dengan Pelarut pada Pasien Intensive Care Unit. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 5(2), 84-97.

Naveed, S., Basheer, S., Qamar, F., (2016), Stability of a Dosage Form and Forced Degradation Studies. Journal of Bioequivalence & Bioavailability. 8(4): 191-193. DOI: 10.4172/jbb.1000292

Newton, David W. 2009. “Drug Incompatibility Chemistry.” American Journal of Health-System Pharmacy 66(4):348–57. doi: 10.2146/ajhp080059.

M. Boodoo, Jesse. 2010. “Compounding Problems and Compounding Confusion: Federal Regulation of Compounded Drug Products and the FDAMA Circuit Split.” American Journal of Law & Medicine 36(1):221–48.

Chollet, John L., and Michael J. Jozwiakowski. 2012. “Quality Investigation of Hydroxyprogesterone Caproate Active Pharmaceutical Ingredient and Injection.” Drug Development and Industrial Pharmacy 38(5):540–49. doi: 10.3109/03639045.2012.662511.

Wiedyaningsih C, Oetari. Investigation on drug dosage form: Analysis of prescriptions available in pharmacy in kotamadya Yogyakarta. Indones J Pharm. 2003;14(4):201–7. doi: 10.14499/indones ianjpharm0iss0pp201-207

Kemenkes RI, (2020) Farmakope Indonesia edisi VI. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta

rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M.E., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Pharmaceutical Press, London, pp. 486

Mayuntari, N.E., 2010. Evaluasi Mutu Sediaan Puyer Ditinjau Dari keragaman Bobot dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.

Yoshioka, Sumie & Stella, V, J. 2002. Stability of Drugs and Dosage Forms. Kluwer Academic Publishers. Hal : 4-12.

Cartensen, JT.,& Rhodes, C.T.(2000). Drug Stability, Revised, And Expanded: Principles and Practices. CRC Press.

Ningtias, M.P., dan Purnama, R.C., (2022), Effect Of Storage Temperature On Amoxcillin Tablet Levels Measurd Using Uv-Vis Spectrophotometry Method. Jurnal Analis Farmasi, 7 (1): 13-24

Pekamwar, S. S., Kalyankar, T. M., & Wadher, S. J. (2015). Validated UV Visible Spectrophotometric Method for Simultaneous Estimation of Cefixime and Moxifloxacin in Pharmaceutical Dosage Form. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 5, (01), 037-041.

Shargel, L., Wu-Pong, S., & Yu, A. B. C. 2005. Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics, 5th edition. Singapore: Mc Graw Hill Companies.

Lovianasari, E. Fitriana, A.S., Prabandari, R., (2021), Identifikasi Kandungan Bahan Kimia Obat Deksametason dalam Obat Tradisional Penggemuk Badan yang Dijual di Banyumas. Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM). ISSN 2809-2767

Published

2024-11-14

How to Cite

Analisis Kualitas Kimia dan Fisika Sediaan Pulveres Antibiotika dan Kortikosteroid di Klinik "X" Kota Sukoharjo. (2024). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 5(SE-1), 83-90. https://jsk.ff.unmul.ac.id/index.php/JSK/article/view/372