Jamur Endofitik BJS-3 Asosiasi Sambiloto (Andrographis paniculata): Skiring Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan

Endophytic Fungal BJS-3 Associated Sambiloto (Andrographis paniculata): Screening Phytochemistry and Antioxidant Activity

Authors

  • Riga Riga Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang Author https://orcid.org/0000-0003-3395-1577
  • Mauline Adia Silvani Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang Author
  • Wandi Oktria Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang Author
  • Edi Nasra Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang Author
  • Desy Kurniawati Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang Author
  • Dewi Meliati Agustini Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jenderal Achmad Yani Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/jsk.v5i5.573

Keywords:

Antioksidan, Andrographis paniculata, jamur endofitik

Abstract

Sambiloto (Andrographis paniculata) adalah salah satu anggota keluarga Acanthaceae yang mampu mensintesis beragam senyawa bioaktif dan memiliki aktivitas biologis. Salah satu aktivitas tersebut adalah antioksidan. Sumber alternatif pencarian metabolit sekunder dengan aktivitas antioksidan dari sambiloto adalah dengan memanfaatkan jamur endofitik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan metabolit sekunder dan menentukan sifat antioksidan (IC50) dari jamur BJS-3 yang berasosiasi dengan biji sambiloto. Tahapan riset ini meliputi inokulasi, optimasi, fermentasi, dan ekstraksi dengan pelarut etil asetat dan diperoleh ekstrak etil asetat (EtOAc). Ekstrak EtOAc jamur BJS-3 tersebut dianalisis kandungan metabolit sekunder dan sifat antioksidannya. Hasil uji fitokimia pada jamur endofitik BJS-3 menunjukkan positif bahwa ekstrak tersebut mengandung terpenoid dan senyawa fenolik. Sementara itu, uji aktivitas antioksidan mengindikasikan bahwa ekstrak jamur BJS-3 berpotensi sebagai agen antioksidan yang tergolong kuat (IC50 = 67,58 ppm).

References

E. P. N. Rachmani, “Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Herba Sambiloto (Andrographis paniculata),” MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana), vol. 1, no. 2, pp. 100–105, 2017, doi: 10.24123/mpi.v1i2.192.

M. Silalahi, “Sambiroto (Andrographis paniculata) dan Bioaktivitasnya,” BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology), vol. 3, no. 1, pp. 76–84, 2020, doi: 10.30743/best.v3i1.2448.

J. I. Royani, D. Hardianto, and S. Wahyuni, “Analisa Kandungan Andrographolide pada Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata) Dari 12 Lokasi di Pulau Jawa,” Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI), vol. 1, no. 1, pp. 15–20, 2014, doi: 10.29122/jbbi.v1i1.547.

T. Apriliani and Tukiran, “Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kejibeling (Strobilanthes crispa L., Blume) dan Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Burm. f. Nees) dan Kombinasinya,” 2021.

Katrin and A. Bendra, “Aktivitas Antioksidan Ekstrak, Fraksi dan Golongan Senyawa Kimia Daun Premna oblongata Miq .,” Pharm Sci Res, vol. 2, no. 1, 2015.

V. V. Hasiani, I. Ahmad, and L. Rijai, “Isolasi Jamur Endofit dan Produksi Metabolit Sekunder Antioksidan dari Daun Pacar (Lawsonia inermis L.),” Jurnal Sains dan Kesehatan, vol. 1, no. 4, pp. 146–153, 2015.

P. Viogenta, S. Nurjanah, Y. Wahyu, and T. Mulyani, “Isolasi Jamur Endofitik Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L .) Lamk.) dan Analisis Potensi Sebagai Antimikroba,” Jurnal Pharmascience, vol. 07, no. 01, pp. 72–83, 2020.

R. Riga, R. Aulia Suhanah, S. Suryelita, S. Benti Etika, and M. Ulfah, “Jamur Endofitik yang Diisolasi dari Bunga Andrographis paniculata (Sambiloto) sebagai Sumber Senyawa Antibakteri,” Jurnal Insan Farmasi Indonesia, vol. 4, no. 1, pp. 139–148, May 2021, doi: 10.36387/jifi.v4i1.664.

Elita A, Saryono S, and Christine J, “Penentuan Waktu Optimum Produksi Antibakteri dan Uji Fitokimia Ekstrak Kasar Fermentasi Bakteru Endofit Pseudomonas sp. dari Umbi Tanaman Dahlia (Dahlia variabilis),” Che.Acta, vol. 3, no. 2, 2013.

F. G. Saqallah, W. M. Hamed, and W. H. Talib, “In vivo evaluation of Antirrhinum majus’ wound-healing activity,” Sci Pharm, vol. 86, no. 4, Dec. 2018, doi: 10.3390/scipharm86040045.

D. Tristantini, A. Ismawati, B. Tegar Pradana, and J. Gabriel Jonathan, “Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia ‘Kejuangan’ Pengujian Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH pada Daun Tanjung (Mimusops elengi L)”.

R. Riga and E. H. Hakim, “Aktivitas Sitotoksik dan Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Jamur Endofitik Colletotrichum gloeosporioides,” Jurnal Farmasi Udayana, p. 193, Dec. 2021, doi: 10.24843/jfu.2021.v10.i02.p15.

A. J. Yastanto, “Karakteristik Pertumbuhan Jamur pada Media PDA dengan Metode Pour Plate,” Online, 2020.

A. W. Ningsih, I. Hanifa, and A.’ Yunil Hisbiyah, “Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi Rimpang Kunyit (Curcuma domestica) Terhadap Rendemen dan Skrining Fitokimia,” 2020.

D. P. Wijaya, J. E. Paendong, and J. Abidjulu, “Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Daun Nasi (Phrynium capitatum) dengan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil),” Jurnal MIPA, vol. 3, no. 1, p. 11, 2014, doi: 10.35799/jm.3.1.2014.3899.

D. Tristantini, A. Ismawati, B. T. Pradana, and J. G. Jonathan, “Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada ekstrak etanol daun tanjung (Mimusops elengi L),” pp. 1–7, 2016.

L. Kartika, M. Ardana, and R. Rusli, “Aktivitas Antioksidan Tanaman Genus Artocarpus,” Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, pp. 237-244, 2020.

Published

2024-11-15

How to Cite

Jamur Endofitik BJS-3 Asosiasi Sambiloto (Andrographis paniculata): Skiring Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan: Endophytic Fungal BJS-3 Associated Sambiloto (Andrographis paniculata): Screening Phytochemistry and Antioxidant Activity. (2024). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 5(5), 695-700. https://doi.org/10.30872/jsk.v5i5.573