Analisis Efek Samping Kanamisin dan Kapreomisin terhadap Fungsi Ginjal pada Pasien TB RO di RSUD Dr. Soetomo

Adverse Effect Analysis of Kanamicin and Capreomycin on Kidney Function in DR TB Patients at Dr. Soetomo Hospital

Authors

  • Syefi Nuraeni Fitriana Program Studi Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia Author
  • Bambang Subakti Zulkarnain Program Studi Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia Author
  • Heri Yulimanida Program Studi Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/jsk.v5i5.422

Keywords:

kanamisin, kapreomisin, TB MDR, gangguan ginjal

Abstract

Tingginya efek samping dan lamanya terapi pengobatan TB resisten menjadi kendala utama dalam keberhasilan terapi TB resisten. Salah satu efek samping obat yang serius dan dapat mengancam jiwa adalah gangguan ginjal. Kanamisin dan kapreomisin merupakan obat TB MDR yang dapat menyebabkan efek samping gangguan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidensi efek samping hipokalemia dan nefrotoksik pada pasien TB MDR, berapa lama onsetnya, dan bagaimana cara pengatasannya. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medis pasien di poli rawat jalan TB MDR RSUD dr. Soetomo Surabaya selama periode Januari 2018-Juni 2020. Didapatkan 183 rekam medis pasien dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 112 rekam medis. Efek samping yang diteliti adalah hipokalemia dan nefrotoksik yang dianalisis berdasarkan kadar kalium dan serum kreatinin. Hasil penelitian menunjukkan efek samping terhadap gangguan ginjal lebih banyak ditemukan pada kelompok pasien yang menggunakan kapreomisin dibandingkan pada kelompok pasien yang menggunakan kanamisin, yaitu hipokalemia 70,45% dan nefrotoksik 30,23% pada kelompok kapreomisin, sedangkan pada kelompok kanamisin hipokalemia 38,24% dan nefrotoksik 20,29%.

References

World Health Organization, Global Tuberculosis Report 2019. 2020.

Kementerian Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia 2014, vol. 1227, no. July. 2014.

Dinkes Jatim, Profil Kesehatan Jawa Timur 2018. 2018.

B. R. Nailul Izza, “Peningkatan tuberkulosis di puskesmas pacarkeling, surabaya tahun 2009-2011,” Bul. Penelit. Sist. Kesehat., vol. 16, no. 1, hal. 29–37, 2013.

Reviono, P. Kusnanto, V. Eko, H. Pakiding, dan D. Nurwidiasih, “Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB): Tinjauan Epidemiologi dan,” Maj. Kedokt. Bandung, vol. 46, no. 4, hal. 189–196, 2014.

Reviono, “TUBERCULOSIS: Unfinished battle Melawan efek samping pada kasus tb,” UNS Press, hal. 1–213, 2018.

A. Y. Soeroto et al., “Comparison of Serum Potassium, MagnEsium, and Calcium Levels between Kanamycin and Capreomycin-BASEd Regimen-Treated MultiDrug-Resistant TuBerculosis Patients in Bandung (CEASE MDR-TB): A Retrospective Cohort Study,” Int. J. Microbiol., vol. 2019, 2019, doi: 10.1155/2019/5065847.

F. S. Nugroho, Z. Shaluhiyah, dan S. Adi, “Gambaran Perilaku Pengobatan Pasien Tb Mdr Fase Intensif Di Rs Dr Moewardi Surakarta,” J. Kesehat., vol. 11, no. 1, hal. 32–42, 2018, doi: 10.23917/jk.v11i1.7003.

et. al Soelistijo SA, Lindarto D, Decroli E, Permana H, Sucipto KW, Kusnadi Y, “Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2021,” hal. 46, 2021.

I. Wijaya, “CONTINUING MEDICAL EDUCATION Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus,” Cdk-229, vol. 42, no. 6, hal. 412–417, 2015.

H. Adam dan M. Tahun, Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Pusat Program Studi Pendidikan Dokter. 2017.

kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “PANDUAN PELAYANAN Tuberkulosis Resistan Obat Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan,” no. 3, hal. 40, 2019.

J. . Suparyatmo, R. AS, Harsini, dan Sukma, “Kalium di Multi Drug Resistance Tuberkulosis dengan Pengobatan Kanamisin,” Indones. J. Clin. Pathol. Med. Laboratoty, vol. 21, no. 1, hal. 16–19, 2014, [Daring]. Tersedia pada: file:///C:/Users/USER/Downloads/1009-1744-1-SM.pdf.

A. L. Magno, B. K. Ward, dan T. Ratajczak, “The calcium-sensing receptor: A molecular perspective,” Endocr. Rev., vol. 32, no. 1, hal. 3–30, 2011, doi: 10.1210/er.2009-0043.

S. Shin et al., “Hypokalemia among patients receiving treatment for multidrug-resistant tuberculosis,” Chest, vol. 125, no. 3, hal. 974–980, 2004, doi: 10.1378/chest.125.3.974.

L. Amalia, I. M. Zulfa, dan A. Y. Soeroto, “Comparative study of kanamycin and capreomycin on serum potassium level of multidrug resistance tuberculosis patientsat a hospital in Bandung, Indonesia,” Int. J. Pharm. Pharm. Sci., vol. 8, no. 1, hal. 307–310, 2016.

C. Purnasari, M. A. Manggau, dan H. Kasim, “Studi Pengaruh Dosis Dan Lama Penggunaan Terapi Aminoglikosida Terhadap Fungsi Ginjal,” Maj. Farm. dan Farmakol., vol. 22, no. 3, hal. 76–80, 2019, doi: 10.20956/mff.v22i3.5807.

J. M. Lopez-Novoa, Y. Quiros, L. Vicente, A. I. Morales, dan F. J. Lopez-Hernandez, “New insights into the mechanism of aminoglycoside nephrotoxicity: An integrative point of view,” Kidney Int., vol. 79, no. 1, hal. 33–45, 2011, doi: 10.1038/ki.2010.337.

K. A. Wargo dan J. D. Edwards, “Aminoglycoside-induced nephrotoxicity,” J. Pharm. Pract., vol. 27, no. 6, hal. 573–577, 2014, doi: 10.1177/0897190014546836.

M. E. Huth, A. J. Ricci, dan A. G. Cheng, “Mechanisms of Aminoglycoside Ototoxicity and Targets of Hair Cell Protection,” Int. J. Otolaryngol., vol. 2011, hal. 1–19, 2011, doi: 10.1155/2011/937861.

Published

2024-11-15

How to Cite

Analisis Efek Samping Kanamisin dan Kapreomisin terhadap Fungsi Ginjal pada Pasien TB RO di RSUD Dr. Soetomo: Adverse Effect Analysis of Kanamicin and Capreomycin on Kidney Function in DR TB Patients at Dr. Soetomo Hospital. (2024). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 5(5), 550-558. https://doi.org/10.30872/jsk.v5i5.422