Hubungan Status Gizi, Umur, Jenis Kelamin dengan Derajat Infeksi Dengue pada Anak di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Relationship between Nutritional Status, Age, Gender and Degree of Dengue Infection in Children at Abdul Wahab Sjahranie Hospital Samarinda

Penulis

  • Putri Lintang Kharisma Program Studi Kedokteran Universitas Mulawarman. Penulis https://orcid.org/0000-0002-7642-5561
  • Annisa Muhyi Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Penulis
  • Eva Rachmi Laboratorium Ilmu Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Penulis

Kata Kunci:

Status gizi, Umur, Jenis Kelamin, Derajat Infeksi Dengue

Abstrak

Infeksi virus dengue memiliki manifestasi mulai dari yang paling ringan yaitu undifferentiated fever, demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD) dan dengue shock syndrome (DSS). Infeksi dengue ringan dan berat sulit untuk dibedakan pada awal perjalanan penyakit, dan perjalanan klinisnya juga sulit untuk “diprediksi”. Oleh karena itu, diperlukan indikator untuk memprediksi derajat infeksi virus dengue, sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi, umur, dan jenis kelamin dengan derajat infeksi dengue pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien anak (0-18 tahun) yang didiagnosis menderita infeksi virus dengue dan menjalani rawat inap di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda pada tahun 2019. Teknik purposive sampling digunakan untuk menentukan 88 pasien. Data diperoleh dari rekam medis. Analisis bivariat dianalisis secara statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0.041) dengan derajat infeksi dengue pada anak. Sedangkan, status gizi (p = 0.127) dan umur (p = 0.077) tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan derajat infeksi dengue pada anak. Kesimpulannya, jenis kelamin mungkin berfungsi sebagai prediktor terhadap derajat infeksi dengue pada anak, dengan kejadian laki-laki lebih rentan terhadap manifestasi yang lebih buruk.

Referensi

WHO. (2012). Global strategy for dengue prevention and control 2012-2020. Geneva: WHO Press.

Indrayani, Y. A., & Wahyudi, T. (2017). Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia tahun 2017. Jakarta: Infodatin : Pusat Data dan Informasi Kementerian dan Kesehatan RI.

WHO. (2011). Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever. New Delhi: World Health Organization.

Kemenkes RI. (2018). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur . (2018). Profil Kesehatan Tahun 2017. Samarinda: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.

Yulianto, A., Laksono, I. S., & Juffrie, M. (2016, Oktober). Faktor Prognosis Derajat Keparahan Infeksi Dengue. Sari Pediatri, 198-203.

Novrita, B., Mutahar, R., & Purnamasari, I. (2017). Analisis Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Celikah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 19-27.

Prasetya, D. I., Hadisaputro, S., Udji Sofro, M. A., Lukmono, D. T., & Martini. (2017). Faktor Karakteristik Klinis Host dan Sosiodemografik yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Dengue Shock Syndrome. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 99-108.

Buntubatu, S., Arguni, E., Indrawanti, R., Laksono, I. S., & Prawirohartono, E. P. (2016). Status Nutrisi sebagai Faktor Risiko Sindrom Syok Dengue. Sari Pediatri, 226-232.

Trang, N. T., Long, N. P., Hue, T. T., Hung, L. P., Trung, T. D., Dinh, D. N., Hirayama, K. (2016). Association Between Nutritional Status and Dengue Infection: A Systematic Review and Meta-analysis. BMC Infectious Disease, 1-11.

Permatasari, D. Y., Ramaningrum, G., & Novitasari, A. (2015). Hubungan Status Gizi, Umur dan Jenis Kelamin dengan Derajat Infeksi Dengue pada Anak. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 2, 24-28.

Suryani, E. T. (2018, Desember 31). Gambaran Kasus Demam Bedarah Dengue di Kota Blitar tahun 2015-2017. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6, 260-267.

Vebriani, L., Wardana, Z., & Fridayenti, F. (2016, Februari). Karakteristik hematologi pasien demam berdarah dengue di bagian penyakit dalam RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau periode 1 Januari-31 Desember 2013. Jurnal Online Mahasiswa FK, 3, 1-20.

Bhatia, R., Dash, A. P., & Sunyoto, T. (2013). Changing epidemiology of dengue in South-East Asia. WHO South-East Asia Journal of Public Health, 2(1), 23-27.

Salsabila, O., Shodikin, M. A., & Rachmawati, D. A. (2017). Analisis Faktor Risiko Terjadinya Sindrom Syok Dengue Pada Anak di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 56-61.

Harjatmo, T. P., Par'i, H. M., & Wiyono, S. (2017). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Kemenkes RI.

WHO. (2015). National Guidelines for Clinical Management of Dengue Fever. New Delhi: WHO Press.

Konan, K. V., & Sanchez-Felipe, L. (2015). Lipids and RNA virus replication. HHS Public Access, 1-16.

Gurnida, D. A. (2011). Imunonutrisi. Bandung: Pustaka Unpad.

Angraini, D. I., & Ayu, P. R. (2014). The Relationship Between Nutritional Status and Immunonutrition Intake with Immunity Status. Jurnal Kedokteran Unila, 158-165.

Ahmed, S., Finkelstein, J. L., Stewart, A. M., Kenneth, J., Polhemus, M. E., Endy, T. P., Mehta, S. (2014). Review Article: Micronutrients and Dengue. The American Society of Tropical Medicine and Hygiene, 1049-1056.

Candra, A. (2010). Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan. Aspirator, 2, 110-119.

Novitasari, A., Ramaningrum, G., & P, D. Y. (2015). Jurnal Universitas Muhammadiyah Semarang, 1-7.

Baratawidjaja, K. G., & Rengganis, I. (2014). Imunologi Dasar Edisi 11 (Cetakan ke-2). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

IDAI. (2015). Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.

Zein, D. A. (2015). Demam Berdarah Dengue. Jurnal Universitas Diponegoro, 1-22

Fitriani, T. A. (2016). Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue pada Anak di RSUD Indramayu pada tahun 2015. JKKI Universitas Islam Indonesia, 1-18.

Edwin, J., Budiarta, M. O., & Edward, K. (2019). Analisis Faktor Risiko Sindrom Syok Dengue pada Anak di Rumah Sakit Ibu Anak Bunda Aliyah Jakarta. Sari Pediatri, 109-114.

Anker, M., & Arima, Y. (2011). Male–female differences in the number of reported incident dengue fever cases in six Asian countries. Western Pacific Surveillance and Response, 1-7.

Muenchhoff, M., & Goulder, P. J. (2014). Sex Differences in Pediatric Infectious Diseases. The Journal of Infectious Diseases, 120-126

Giefing-Kroll, C., Berger, P., Lepperdinger, G., & Grubeck-Loebenstein, B. (2015). How sex and age affect immune responses, susceptibility to infections, and response to vaccination. Aging Cell, 309-321. doi:10.1111/acel.12326

Unduhan

Diterbitkan

2021-06-30

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

Hubungan Status Gizi, Umur, Jenis Kelamin dengan Derajat Infeksi Dengue pada Anak di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda: Relationship between Nutritional Status, Age, Gender and Degree of Dengue Infection in Children at Abdul Wahab Sjahranie Hospital Samarinda. (2021). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(3), 376-382. https://jsk.ff.unmul.ac.id/index.php/JSK/article/view/198