Efektivitas Pemberian Kombinasi Teh Daun Mint (Mentha piperita) dan Madu terhadap Intensitas Nyeri Haid (Dismenore)

Authors

  • Nafara Aghnia Anfusufi Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Adam M. Ramadhan Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Vita Olivia Siregar Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author

Keywords:

Disminore, Daunt mint, Madu

Abstract

Dismenore atau nyeri haid masih menjadi masalah utama pada kebanyakan wanita. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri dismenore, salah satunya dengan mengkonsumsi minuman herbal. Daun mint mengandung senyawa menthol yang dapat mengurangi kontraksi pada miometrium sehingga nyeri dismenore yang dirasakan dapat berkurang. Flavonoid yang terkandung dalam madu mampu mengurangi rasa nyeri dengan menghambat pembentukan prostaglandin melalui penghambatan enzim cyclooxygenase. Sehingga kombinasi keduanya dapat bekerja secara sinergis dalam menurunkan intensitas nyeri dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian teh daun mint (Mentha piperita) dan madu terhadap penurunan intensitas nyeri haid (dismenore). Metode penelitian yang digunakan adalah quasy experimental dengan pengambilan sampel secara purposive sampling dan didapatkan 50 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Hasil yang didapat pada kedua kelompok responden dismenore setelah pemberian kombinasi teh daun mint dan madu selama 2 hari yaitu terjadi penurunan antara pretest dan posttest dengan nilai sinifikansi 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Sedangkan untuk perbandingan penurunan skala nyeri antara kedua kelompok yaitu kelompok uji dan kelompok kontrol didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) dimana terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kombinasi teh daun mint dan madu efektif dalam menurunkan intensitas nyeri haid (dismenore).

References

Emmanuel A, Achema G, Gimba FM, Mafuyai MJ, Afoi BB, & Ifere I.O. (2013). Dysmenorrhea: Pain Relief Strategies Among a Cohort of Undergraduates in Nigeria, International Journal of Medicine and Biomedical Research, 142-146.

Nurwana, Yusuf Sabilu, & Andi.F.F. (2017). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Disminorea Pada Remaja Putri Di Sma Negeri 8 Kendari Tahun 2016, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6), 1-14.

Lail, Nurul Husnul. (2019). Hubungan Status Gizi, Usia Menarche dengan Dismenorea pada Remaja Putri Di SMK K Tahun 2017, Stikim Journal, 9(2), 88-95.

Larasati, T.A. & Faridah Alatas. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore Primer pada Remaja, Majority, 5(3), 79-84.

Sukarni, Icesmi dan Margareth. (2013). Kehamilan, Persalinan, dan Nifas: Dilengkapi dengan Patologi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Fauziah, Putri Nur & Ade Zuhrotun. (2019). Review: tumbuhan berkhasiat untuk mengatasi dismenorea, Jurnal Ilmiah Farmasi, 7(2), 79-87.

Setiawan, Andri, Bambang.K., dkk. (2019). Ekstraksi Daun Peppermint (Mentha Piperita L.) Menggunakan Metode Microwave Assisted Extraction Terhadap Total Fenolik, Tanin, Flavonoid Dan Aktivitas Antioksidan, Jurnal Teknologi Hasil Pertanian.

Wijayanti, Tri Sunarsih, dan Farida.K. (2021). Efektivitas Pemberian Ekstrak Daun Mint (Mentha arvensis linn.) dan Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Tingkat Nyeri Menstruasi Pada Remaja Putri, Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 21(1), 9-15.

S. S. Hakim, Siswandi, R. S. Wahyuningtyas, B. Rahmanto, W. Halwany, and F. Lestari, “Sifat Fisikokimia dan Kandungan Mikronutrien Pada Madu Kelulut (Heterotrigona itama) dengan Warna Berbeda,” Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 39(1), 1–12, 2021, doi: 10.20886/jphh.2021.39.3.1-12.

Khasanah, R., S. Parman, S. W. A. Suedy. (2017). Kualitas Madu Lokal Dari Lima Wilayah di Kabupaten Wonosobo, Jurnal Biologi, 6(1), 29-37.

Evrianasari, Nita & Yuni .E. (2019). Pemberian Madu Terhadap Nyeri Post Sectio caesarea, Jurnal Kebidanan, 5(3), 229-235.

Wong, DL., Hockenberry, M. et al. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Alih Bahasa.Vol. 2. Jakarta: EGC.

Ibaadillah.A.A, Naumiati, & Dian Samtyaningsih. (2017). Pengaruh Teh Peppermint Terhadap Dismenorrhoe Pada Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan Stikes Maharani Malang, Journal of Nursing Care & Biomolecular, 2(1), 6-9.

Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2013). SNI 01-3545-2013, Madu. Departemen Perindustrian Republik Indonesia, Jakarta.

Rao, P. V., Krishhnan, K. T., Salleh, N., & Gan, S. H. (2016). Biological and therapeutic effects of honey produced by honey bees and stingless bees: a comparative review, Revista Brasileira de Farmacognosia, 26(5), 657–664.

Suwanto, dkk,. (2021). Penurunan Nyeri Dismenore Primer Dengan Pemberian Kombinasi Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Dan Madu, Journals of Ners Community, 12(2), 268-275.

Published

2024-11-14

How to Cite

Efektivitas Pemberian Kombinasi Teh Daun Mint (Mentha piperita) dan Madu terhadap Intensitas Nyeri Haid (Dismenore). (2024). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 5(SE-1), 19-26. https://jsk.ff.unmul.ac.id/index.php/JSK/article/view/314

Most read articles by the same author(s)