Uji Aktivitas Antiaskariasis Seduhan dari Simplisia Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl) Terstandar

Anthelmintic Activity Test of Infusion from Standardized of Pecut Kuda Leaf (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl) Simplicia

Authors

  • Julia Harpina Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mataram, Indonesia Author
  • Iman Surya Pratama Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mataram, Indonesia Author
  • Agriana Rosmalina Hidayati Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mataram, Indonesia Author
  • Dyke Gita Wirasisya Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mataram, Indonesia Author

Keywords:

Daun Pecut Kuda, Standardisasi, Antiaskariasis

Abstract

Daun pecut kuda secara empiris (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl) telah digunakan sebagai obat cacing. Namun, aktivitas sebagai antiaskariasis belum diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antiaskariasis seduhan dari simplisia daun pecut kuda yang distandardisasi sesuai Materia Medika Indonesia. Parameter standardisasi meliputi parameter spesifik dan non spesifik. Pada simplisia dan seduhan dilakukan uji kandungan metabolit sekunder. Uji aktivitas antiaskariasis dilakukan secara in vitro menggunakan Ascaris suum dengan kontrol positif Albendazol 10% b/v, kontrol negatif NaCl 0,9% b/v dan seduhan daun pecut kuda 2,4; 5; 10% b/v. Rerata waktu kematian dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjuukan simplisia daun pecut kuda telah memenuhi parameter bahan organik asing, organoleptik, reaksi identifikasi, kadar sari larut etanol dan belum memenuhi parameter kadar abu total, kadar abu tidak larut asam dan kadar sari larut air. Kandungan metabolit sekunder pada simplisia dan seduhan daun pecut kuda positif mengandung alkaloid, flavonoid, tannin dan steroid. Seduhan daun pecut kuda memiliki aktivitas sebagai antiaskariasis dengan konsentrasi efektif 2,5% b/v meski lebih rendah dibandingkan kontrol positif (p <0,05).

References

Sardjono, T.W. 2020. Helmintologi Kedokteran dan Veteriner. Malang: UB Press.

Centers for Disease Control and Prevention. 2018. Parasites-Ascariasis. Diakses dari https://www.cdc.gov/parasites/ascariasis/index.html, pada tanggal 25 Februari 2021.

Sudomo, M., 2008. Penyakit Parasitik yang Kurang Diperhatikan di Indonesia. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Entomologi dan Moluska. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Katzung, B.G., 2004. Basic and Clinical Pharmacology, Eight Edition. Diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta: Salemba Medika.

Ardana, I.B.K., I.M.Bakta, dan I. M.Damriyasa., 2012. Peran Ovisidal Herbal Serbuk Biji Pepaya Matang dan Albendazol Terhadap Daya Berembrio Telur Cacing Ascaris suum Secara In Vivo. Jurnal Kedokteran Hewan, Vol. 6 No. 1, pp. 52-53.

Yanuartono, Soedarmanto, I., Alfarisa, N., Slamet, R., dan Hary, P., 2019. Resistensi Cacing Nematoda Gastrointestinal Terhadap Golongan Macrocyclic Lactone Pada Ternak Ruminansia. Jurnal Ternak Tropika, Vol.20 No.2, pp. 84-99.

Liew, P.M. dan Yoke, K.Y., 2016. Review Article Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl From Tradisional Usage to Pharmacological Evidence. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, Vol. 1 No. 1, pp. 1-7.

Robinson, R.D., Williams, L.A.D., Lindo, J.F., Terry, S.I., Edin, F.R.C.P., dan Mansingh, A., 1990. Inactivation of Strongyloides stercoralis Filariform Larvae in vitro by Six Jamaican Plant Extracts and Three Commercial Anthelmintics. West India Medicinal Journal, Vol. 39 No. 213, pp. 213-217

Umami, M., 2020. Uji Aktivitas Antitrematoda Ekstrak Air Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis L.Vahl) Secara In Vitro. Skripsi. Mataram: Universitas Mataram. 2020.

Suhirman, S., 2015. Skrining Fitokimia pada Beberapa Jenis Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl). Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Polinela, Vol. 1 No.1, pp. 93-97.

Mustapa, M. A., Widysusanti, A., dan Indriany, F. H., 2020. Standardisasi Parameter Spesifik Ekstrak Metanol Biji Kebiul (Caesalpinia bonduc L.) Sebagai Bahan Baku Obat Herbal Terstandar. Journal Syifa Sciences and Clinical Research, Vol. 2 No. 1, pp. 49-58.

Sugiarti, L., dan Tri, S., 2017. Karakteristik Mutu Simplisia Rimpang Jahe Di PJ. Cap Klanceng Kudus. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Vol. 2 No. 5, pp. 43-52.

Mamung, A.A., dan Puji, A., 2019. Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L) Vahl) Dari Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur/Flores. Tesis. Malang: Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang.

Agoes, G., 2009. Teknologi Bahan Alam. Bandung: ITB Press.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Materia Medika Indonesia, Jilid V. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Putra, E.C., Julianty, A., dan Aji, W., 2019. Prevalensi dan Karakteristik Morfologis Ascaris suum pada Babi Ras Lokal dan Landrace di Kota Kupang. Jurnal Veteriner Nusantara, Vol. 2 No. 2, pp. 43-48.

Sandjaja, B., 2007. Parasitologi Kedokteran Buku I Protozologi Kedokteran. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sepulveda, M.S., dan John, M.K., 2013. Helminth Collection and Identification from Wildlife. Journal of Visualized Experiments, Vol. 1 No.1, pp. 1-5.

Triyanita, U.R., Robiyanto, dan Rafika, S., 2019. Uji Aktivitas Anti Cacing Ekstrak Etanol Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.) Terhadap Cacing Ascaridia galli dan Raillietina tetragona secara In Vitro. Farmaka, Vol. 17 No. 1, pp. 27-39.

Utami, Y.P., Abdul, H.U., Reny, S., dan Indah, K., 2017. Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Leilem (Clerodendrum minahassae Teisjm. Dan Binn.). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, Vol.2 No.1, p.32-39.

Guntari, A., Kholif, S., Nurul, I., dan Windi, F., 2015. Penentuan Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Gracinia mangostana) Pada Variasi Asal Daerah. Farmasains, Vol.2 No.5, pp. 202-207.

Saifuddin, A., Rahayu, V., dan Teruna, H.Y., 2011. Standardisasi Bahan Obat Alam. Jakarta: Graha Ilmu

Low, P., Kinga, M., Gyorgy, K., 2016. Atlas of Animal Anatomy and Histology. New York: Springer.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Pratama, I. S., Zuriatun, T., dan Galuh, T., 2021. Uji Aktivitas Antelmintik Infus Bunga Widuri (Calotropis gigantea) (L.) Dryand terhadap Fasciola sp. secara In Vitro. Jurnal Sain Veteriner, Vol. 39 No. 1, pp. 1-7.

Hamzah, A., Hambal, M., Balqis, U., Darmawi, Maryam, Rasmaidar, Athillah, F., Muttaqien, Azhar, Ismail, Rastina dan Eliawardani., 2016. Aktivitas Antelmintik Biji Veitchia merrillii Terhadap Ascaridia galli Secara In Vitro. Traditional Medicine Journal, Vol. 21 No. 2, pp. 55-62.

Supriati, H.S., Lasut, V.N., dan Yamlean, P.V.Y., 2012. Uji Efektivitas Antelmintik Infus Daun Ketapang Cina (Casia alata L.) Terhadap Cacing Gelang Ascaris suum Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 2 No. 2, pp. 1-6.

Published

2022-10-31

How to Cite

Uji Aktivitas Antiaskariasis Seduhan dari Simplisia Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl) Terstandar: Anthelmintic Activity Test of Infusion from Standardized of Pecut Kuda Leaf (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl) Simplicia. (2022). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 4(5), 444–451. https://jsk.ff.unmul.ac.id/index.php/JSK/article/view/531