Identifikasi Metabolit Sekunder dan Profil Farmakognosi Kulit Bawang Merah (Allium cepa L) Sebagai Bahan Baku Farmasi Terbarukan

Identification of Secondary Metabolites and Pharmacognosy Profile of Shallot Skin (Allium cepa L) as Renewable Pharmaceutical Raw Materials

Authors

  • Angga Cipta Narsa Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur Author https://orcid.org/0000-0003-4698-6541
  • Arifah Aidah Salman Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur Author
  • Wisnu Cahyo Prabowo Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur Author

Keywords:

Allium cepa L, Kulit bawang merah, Profil farmakognosi

Abstract

Bawang merah (Allium cepa L) merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kulit bawang merah digunakan secara luas pada bagian umbinya namun pada bagian kulitnya sendiri masih terbatas, sedangkan kulit bawang merah memiliki potensi yang baik untuk digunakan menjadi bahan baku farmasi karena kandungan metabolit sekunder di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari ekstrak etanol kulit bawang merah dan mengetahui hasil profil farmakognosi serbuk simplisia kulit bawang merah. Ekstrak kulit bawang merah diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit bawang merah mengandung metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid, dan saponin dan diperoleh karakterisasi parameter non spesifik kadar air 4,0086% ; kadar abu 7,5965% ; kadar abu tidak larut asam 0,6709%. Hasil penelitian menunjukkan terpenuhi syarat yang tidak melebihi batasan karakterisasi parameter non spesifik dan pada hasil mikroskopik menunjukkan karakteristik organel yang terpantau jelas sebagai profil mikroskopik kulit bawang merah serta pada hasil KLT ditunjukkan identitas yang khas dari profil pemisahan ekstrak kulit bawang merah. 

References

M. dan Arsyad. 2021. Aneka Tanaman Berkhasiat Obat. Bogor: Guepedia.

L. Badriyah dan D. Aminatul Farihah. 2022. Analisis ekstraksi kulit bawang merah (Allium cepa L.) menggunakan metode maserasi, J. Sint. Submitt. 15 Mei, vol. 2022, no. 1, hal. 30–37.

R. Kustiari. 2017. Perilaku harga dan integrasi pasar bawang merah di indonesia Price Behavior and Market Integration of Shallots in Indonesia. J. Agro Ekon., vol. 35, no. 2, hal. 77–87.

S. Rahayu, N. Kurniasih, dan V. Amalia. 2015. Ekstraksi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari Limbah Kulit Bawang Merah Sebagai Antioksidan Alami. al-Kimiya, vol. 2, no. 1, hal. 1–8, doi: 10.15575/ak.v2i1.345.

Susanawati, Z. Rozaki, dan Mulyono. 2019. Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah Menjadi Pupuk Kompos di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul, Semin. Nas. Abdimas II, hal. 1897–1904, [Daring]. Tersedia pada: https://prosiding.umy.ac.id/semnasppm/index.php/psppm/article/download/537/440/1736.

R. Nugrahani, Y. Andayani, dan A. Hakim. 2016. Skrining fitokimia dari ekstrak buah buncis (phaseolus vulgaris l) dalam sediaan serbuk, J. Penelit. Pendidik. IPA, vol. 2, no. 1, doi:10.29303/jppipa.v2i1.38.

R. Nofitarini, F. S. Novita, dan F. N. Hidayah. 2019. Uji Kualitatif Alkaloid Dan Tannin Ekstrak Kulit Bawang Dan Daun Ketapang Dengan Metode Ekstraksi Ultrasonik. Pros. SNST ke-10, hal. 35–39.

L. Sugiarti dan S. Fitrianingsih. 2018. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun parijoto (Medinilla speciosa Blume) terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Cendekia J. Pharm., vol. 2, no. 1, hal. 60–67, doi: 10.31596/cjp.v2i1.18.

Hasanuddin, Muhibbuddin, Wardiah, dan Mulyadi. 2017. Anatomi Tumbuhan. Aceh: Syiah Kuala University Press.

Ramdhini. Rizki Nisfi. Et al. 2021. Anatomi Tumbuhan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Teti. Estiasih. Elok Waziiroh, Widya Dwi. 2017. Umbi Umbian dan Pengolahannya. Malang: UB Press.

Hasriani. 2021. Pembentukan Simplisia Kayu Secang?: Melalui Optimasi Proses Pengeringan. Sumatera Barat: CV. Azka Pustaka.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tanaman Obat. Departemen Kesehatan RI, vol. 1. hal. 10–11.

D. S. Hermawan et al. 2016. Prosiding Farmasi Identifikasi Senyawa Flavonoid pada Ekstrak dan Fraksi yang Berasal dari Buah Berenuk (Crescentia cujete L.). Pros. Farm., vol. 2, no. 2, hal. 253–259.

T. Sofihidayati. 2018. “Penetapan kadar flavonoid dan aktivitas antimikroba ekstrak etanol kulit bawang merah (allium cepa l.) terhadap Staphylococcus aureus,” FITOFARMAKA J. Ilm. Farm., vol. 8, no. 2, hal. 99–104, doi: 10.33751/jf.v8i2.1573.

Depkes RI.1989. Materi Medika Indonesia, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

R. Supriningrum, N. Fatimah, dan Y. E. Purwanti. 2019. Karakterisasi spesifik dan non spesifik ekstrak etanol daun putat (Planchonia valida), Al Ulum J. Sains Dan Teknol., vol. 5, no. 1, hal. 6, doi: 10.31602/ajst.v5i1.2468.

S. B. Astuti, T. Lestari, V. Nurviana, P. S. 2021. Farmasi, J. Farmasi, dan U. Surabaya, “Formulasi gel facial wash ekstrak daun hantap (Sterculia coccinea Var. Jack) dan uji aktivitasnya sebagai antioksidan,” Pros. Semin. Nas. Disem. Penelit. Kontribusi Ris. Farm. di Masa Pandemi, vol. 1, no. 1, hal. 244–255, [Daring]. Tersedia pada: https://ejurnal.universitas-bth.ac.id/index.php/PSNDP/article/view/846.

H. Wewengkang, D.S dan Rotinsulu. 2021, Galenika. Klaten: Penerbit Lakeisha.

F. V. M. Damanis, D. S. Wewengkang, dan I. Antasionasti. 2020. Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol ascidian Herdmania Momus dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil), Pharmacon, vol. 9, no. 3, hal. 464, doi: 10.35799/pha.9.2020.30033.

T. W. Senduk, L. A. D. Y. Montolalu, dan V. Dotulong. 2020. The rendement of boiled water extract of mature leaves of mangrove Sonneratia alba. J. Perikan. Dan Kelaut. Trop., vol. 11, no. 1, hal. 9, doi: 10.35800/jpkt.11.1.2020.28659.

D. E. Saragih dan E. V. Arsita. 2019. Kandungan fitokimia Zanthoxylum acanthopodium dan potensinya sebagai tanaman obat di wilayah Toba Samosir dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Pros. Semin. Nas. Masy. Biodiversitas Indones., vol. 5, no. 1, hal. 71–76, doi: 10.13057/psnmbi/m050114.

D. Sumardjo. 2008. Pengantar Kimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

A. Prabowo dan S. Noer. 2020. Uji Kualitatif Fitokimia Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum) Ageng. Pros. Semin. Naisonal Sains, vol. 1, no. 1, hal. 250–253.

M. A. U. Leba. 2017. Buku Ajar Ekstraksi dan Real Kromatografi. Yogyakarta: Deepublish.

F. Husna dan S. R. Mita. 2020. Identifikasi Bahan Kimia Obat dalam Obat Tradisional Stamina Pria dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis. Farmaka, vol. 18, no. 2, hal. 16–25,[Daring].Tersedia pada:https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/25955.

Supomo. Dkk. 2021. Khasiat Tumbuhan Akar Kuning Berbasis Bukti. Yogyakarta: Penerbit Nas Media Pustaka.

Kurniawati. Dkk. 2021. Potensi Formulasi Infusa Daun Sirih (Piper bitle L), Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Ekstrak Bundung (Actinoscirpus grossus) sebagai Terapi Kandidiasis. Pekalongan: Penerbit NEM.

Published

2024-11-14

How to Cite

Identifikasi Metabolit Sekunder dan Profil Farmakognosi Kulit Bawang Merah (Allium cepa L) Sebagai Bahan Baku Farmasi Terbarukan: Identification of Secondary Metabolites and Pharmacognosy Profile of Shallot Skin (Allium cepa L) as Renewable Pharmaceutical Raw Materials. (2024). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 4(6), 645–653. https://jsk.ff.unmul.ac.id/index.php/JSK/article/view/527

Most read articles by the same author(s)