Validasi Metode Penetapan Kadar Pengawet Natrium Benzoat pada Sari Kedelai di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Tulungagung Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis

Penulis

  • Siti Awwalul Amanatur Rohmah Program Studi S1 Farmasi, STIKes Karya Putra Bangsa, Tulungagung Penulis
  • Afidatul Muadifah Program Studi S1 Farmasi, STIKes Karya Putra Bangsa, Tulungagung Penulis
  • Rahma Diyan Martha Program Studi S1 Farmasi, STIKes Karya Putra Bangsa, Tulungagung Penulis

Kata Kunci:

natrium benzoat, pengawet makanan, sari kedelai, Spektrofotometer UV-Vis

Abstrak

Natrium benzoat merupakan bahan pengawet organik yang penggunaannya diperbolehkan, jika jumlahnya di bawah ambang batas maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi terhadap metode Spektrofotometri UV-Vis yang akan digunakan untuk penetapan kadar natrium benzoat dalam sari kedelai di 3 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung menggunakan instrumen Spektrofotometer UV-Vis. Sebelum dilakukan penetapan kadar maka sampel dianalisis secara kualitatif terlebih dahulu menggunakan metode titrasi asam basa. Hasil dari analisis kualitatif ini sampel akan berubah warna menjadi merah muda jika mengandung natrium benzoat. Selanjutnya dilakukan optimasi panjang gelombang natrium benzoat pada rentang 200-400 nm, dan didapatkan panjang gelombang optimum sebesar 226 nm. Proses validasi metode dilakukan dengan menggunakan empat parameter yaitu uji linearitas, uji akurasi, uji presisi, serta LOD&LOQ. Berdasarkan validasi metode didapatkan nilai koefisien korelsi (R2) sebesar 0,99563 yang menandakan linear, % recovery sebesar 97,58% yang masuk rentang 80-120%, RSD sebesar 0,0454% yang ≤2%, LOD sebesar 0,33 ppm, dan LOQ sebesar 1,0996 ppm. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa metode yang digunakan ini valid karena semua parameter memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Analisis penentuan kadar menggunakan instrument Spektrofotometer UV-Vis pada Panjang gelombang 226 nm menunjukkan bahwa sampel A memiliki konsentrasi sebesar 92,243 ± 0,039 ppm, sampel B sebesar 80,286 ± 0,039 ppm, sampel C sebesar 99,04 ± 0,063 ppm, sampel D sebesar 101,483 ± 0,025 ppm, dan sampel E sebesar 80,143 ± 0,038 ppm. Kandungan natrium benzoat dalam sari kedelai ini sesuai dengan persyaratan Peraturan BPOM RI No.36 tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan pangan, penggunaan Natrium benzoat pada produk sari buah/sayur dan produk kedelai non fermentasi adalah 600 ppm pangan, dengan ADI 0-5 mg/kgBB.

Referensi

[1] Afiyanti, Eka R., Triono, Bagus S. 2016. Analisis Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Varietas Grobogan pada Kondisi Cekaman Genangan. Jurnal SAINS dan Seni ITS. Surabaya: Jurusan Biologi FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Vol. 5, No. 2, Hal. E-29 – E-33

[2] BPOM RI. 2013. Bahan Tambahan Pangan yang Diizinkan Penggunaannya. Edisi Pertama. InfoPOM Vol. 14 No. 2 Maret-April 2013.

[3] Cicik, Herliana Y., Vika, Ayu D., Hanny, Ferry. 2017. Validasi Metode Spektrofotometri untuk Penentuan Kadar Formaldehid pada Pembalut Wanita yang Beredar Di Pasaran. Journal Ilmiah Pharmacy of Science. Surabaya: Akademi Farmasi Surabaya, Universitas Airlangga. Vol. 2, No. 1, Hal. 9-16.

[4] Dian, Septiani. 2016. Kajian Kandungan Logam Berat Mangan (Mn) dan Nikel (Ni) pada Sedimen di Pesisir Teluk Lampung. Analit : Analitycal and Environment Chemistry, E-ISSN 2540-8267. Volume 1, No 01.

[5] Fessenden, R.J. and J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga. Jilid I. Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Jakarta : Erlangga. Hal. 441-442.

[6] Gandjar, I. G. dan Rohman, A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 379-393.

[7] Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, I (3). Hal. 117-135.

[8] Hasibuan, Elliawati. 2015. Pengenalan Spektrofotometer pada Mahasiswa yang Melakukan Penelitian di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran USU. Skripsi. Medan: Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatra Utara.

[9] Hesti, et al. 2016. Analisis Kandungan Zat Pengawet Natrium Benzoat pada Sirup Kemasan Botol yang Diperdagangkan di Mall Mandonga dan Hypermart Lippo Plaza Kota Kendari. J. Sains dan Teknologi Pangan. Vol. 1, No. 1, p. 51-57, ISSN: 2527-6271.

[10] Purwaningsih, I., Sri, Sudewi, Jemmy, Abidjulu. 2016. Analisis Senyawa Benzoat pada Saus Sambal di Rumah Makan Ayam Goreng Cepat Saji di Manado. PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 5(3). Hal. 48-56.

[11] Riyanto, Ph.D. 2014. Validasi & Verifikasi Metode Uji. Yogyakarta : Deepublish.

[12] Ryan, R., Bertha, R., Rusnadi. 2015. Analisis Kuantitatif Pengawet Natrium Benzoat pada Susu Kedelai yang Dijual di Daerah Cibuntu Menggunakan Spektrofotometri UV Sinar Tampak. Jurnal Farmasi. Bandung: Program Studi Farmasi FMIPA, Universitas Islam Bandung.

[13] Sagulani. 2014. Titrasi Asam Basa. Pedoman Praktikum. Gorontalo : Program Studi D3 Analisis Kesehatan, STIKes Bina Mandiri Gorontalo.

[14] SNI (Standar Nasional Indonesia). Cara Uji Bahan Pengawet Makanan dan Bahan Tambahan yang Dilarang untuk Makanan, Pusat Standarisasi Industri Departemen Perindustrian, 01-2894-1992.

[15] Yahya, S. 2013. Spektrofotometri UV-Vis. Jakarta : Erlangga.

Unduhan

Diterbitkan

2024-11-14

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

Validasi Metode Penetapan Kadar Pengawet Natrium Benzoat pada Sari Kedelai di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Tulungagung Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis. (2024). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(2), 120-127. https://jsk.ff.unmul.ac.id/index.php/JSK/article/view/216