Efek Neuropsikiatri Halusinasi pada Pasien HIV dengan Pengobatan ARV/OAT: Pendekatan Kedokteran Keluarga

Neuropsychiatry Hallucinations on ARV/OAT Therapy HIV Patient: A Family Medicine Approach

Penulis

  • Hanis Kusumawati Rahayu Medical Faculty Mulawarman University, Samarinda, East Borneo, Indonesia Penulis
  • Rahmat Bakhtiar Medical Faculty Mulawarman University, Samarinda, East Borneo, Indonesia Penulis
  • Aulia Setiya Medical Faculty Student Mulawarman University, Samarinda, East Borneo, Indonesia Penulis
  • Tiara Ramadhani Sempaja Primary Health Care, Samarinda, East Borneo, Indonesia Penulis

Kata Kunci:

HIV, ARV, Halusinasi, OAT, Kedokteran Keluarga

Abstrak

Laki-laki 34 tahun didiagnosis dengan TB HIV di Puskesmas Sempaja. Pasien datang untuk mengambil Obat ARV (Anti Retro Virus). Pasien memulai konsumsi ARV sejak 2 Januari 2023, pasien juga mendapatkan pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) dari Rumah Sakit Dirgahayu. Namun setelah mengkonsumsi obat pasien merasakan suara-suara bisikan, gejala ini berlangsung selama dua minggu dan semakin bertambah parah.

Referensi

J. Ruru, A. Fitrikasari, and Sofro. Muchlish Achsan Udji, “Karakteristik pasien HIV/AIDS yang mengalami gejala neuropsikiatri akibat terapi efavirenz (Studi kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang),” Diponegoro University, Semarang, 2018.

E. C. Klatt, Pathology of HIV/AIDS Version 28, 33rd ed., vol. 28. Georgia: Mercer University School of Medicine Savannah, 2022.

I. E. Ajmala and L. Wulandari, “Terapi ARV pada Penderita Ko-Infeksi TB-HIV,” Jurnal Respirasi, vol. 1, no. 1, p. 22, Apr. 2019, doi: 10.20473/jr.v1-I.1.2015.22-28.

J. Chakaya et al., “Global Tuberculosis Report 2020 – Reflections on the Global TB burden, treatment and prevention efforts,” International Journal of Infectious Diseases, vol. 113, pp. S7–S12, Dec. 2021, doi: 10.1016/j.ijid.2021.02.107.

L. C. K. Bell and M. Noursadeghi, “Pathogenesis of HIV-1 and Mycobacterium tuberculosis co-infection,” Nat Rev Microbiol, vol. 16, no. 2, pp. 80–90, Feb. 2018, doi: 10.1038/nrmicro.2017.128.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK 01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV,” Jakarta, 2019.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” Jakarta, 2020.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Rencana Aksi Nasional Kolaborasi TB-HIV 2020-2024,” Jakarta, 2021.

M. A. Zeru, “Prevalence and associated factors of hiv-tb co-infection among hiv patients: A retrospective study,” Afr Health Sci, vol. 21, no. 3, pp. 1003–1009, 2021, doi: 10.4314/ahs.v21i3.7.

WHO, “Global Tuberculosis Report 2022,” 2022. [Online]. Available: http://apps.who.int/bookorders.

Kementerian Kesehatan, “Laporan Sistem Informasi HIV AIDS Triwulan I,” 2022.

Kementerian Kesehatan, “Laporan Sistem Informasi HIV AIDS Triwulan 2,” 2022.

M. Dias Agustian, S. Masria, I. Prodi Pendidikan Kedokteran, F. Kedokteran, and U. Islam Bandung, “Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Cibadak Kabupaten Sukabumi,” Bandung Conference Series?: Medical Science, vol. 1, no. 1, pp. 1120–1125, 2022, doi: 10.29313/bcsms.v2i1.2256.

S. M. Abay et al., “The Effect of Early Initiation of Antiretroviral Therapy in TB/HIV-Coinfected Patients,” Journal of the International Association of Providers of AIDS Care (JIAPAC), vol. 14, no. 6, pp. 560–570, Nov. 2015, doi: 10.1177/2325957415599210.

Kementerian Kesehatan, “BUKU PETUNJUK TB-HIV,” Jakarta , 2022.

UNAIDS, “Global-Aids-Update,” 2022.

M. Owe-Larsson, L. Säll, E. Salamon, and C. Allgulander, “HIV infection and psychiatric illness,” Afr J Psychiatry (Johannesbg), vol. 12, no. 2, Jun. 2009, doi: 10.4314/ajpsy.v12i2.43729.

R. Foster, D. Olajide, and I. P. Everall, “Antiretroviral therapy?induced psychosis: case report and brief review of the literature,” HIV Med, vol. 4, no. 2, pp. 139–144, Apr. 2003, doi: 10.1046/j.1468-1293.2003.00142.x.

P. Lochet, H. Peyrière, A. Lotthé, J. Mauboussin, B. Delmas, and J. Reynes, “Long?term assessment of neuropsychiatric adverse reactions associated with efavirenz,” HIV Med, vol. 4, no. 1, pp. 62–66, Jan. 2003, doi: 10.1046/j.1468-1293.2003.00136.x.

Unduhan

Diterbitkan

2024-11-14

Terbitan

Bagian

Case Report

Cara Mengutip

Efek Neuropsikiatri Halusinasi pada Pasien HIV dengan Pengobatan ARV/OAT: Pendekatan Kedokteran Keluarga: Neuropsychiatry Hallucinations on ARV/OAT Therapy HIV Patient: A Family Medicine Approach. (2024). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 6(3), 497-503. https://jsk.ff.unmul.ac.id/index.php/JSK/article/view/12